Tutorial Konfigurasi Dasar IPFire
Tulisan sebelumnya pernah membahas
tentang prosedur instalasi IPFire. Pada posting berikut ini saya akan
mencoba menjabarkan proses konfigurasi IPFire setelah instalasi IPFire
telah selesai. Konfigurasi dasar disini meliputi pengaturan input,
timezone, penentuan akses root, penentuan akses admin, dan pengaturan
jaringan (networking). Lets check it out!
Pada saat
pertama kali IPFire selesai di install kedalam sistem, maka akan tampil
pilihan booting seperti dibawah ini. Secara default, IPFire akan
melakukan booting dengan sendirinya dalam modus booting normal.
Selanjutnya akan tampil pilihan input keyboard, pilihlah “us” kemudian “Ok”
Layar yang tampil selanjutnya adalah
pengaturan timezone. Sesuaikan timezone dengan lokasi anda berada.
Asia/Jakarta untuk Indonesia bagian barat, Asia/Makassar untuk Indonesia
tengah dan Asia/Jayapura untuk Indonesia bagian timur.
Selanjutnya, isikan hostname untuk mesin
anda. Hostname adalah nama yang unik untuk setiap sistem komputer yang
berada dalam sebuah jaringan. Dalam contoh ini saya menggunakan hostname
ipfire.
Pada layar selanjutnya akan tampil menu
input untuk nama domain. Jika anda berada dalam jaringan lokal, anda
bisa menggunakan domain dengan akhiran .lan atau sejenisnya (bukan top
level domain seperti .com, .net atau lain-lainnya).
Step selanjutnya adalah menentukan
password untuk root. Akses root dapat digunakan untuk login kedalam
sistem melalui terminal atau SSH / putty. Tulisan password tidak akan
ditampilkan tampil saat anda mengetikkannya.
Selanjutnya anda akan diminta memasukkan
password untuk admin. Akses admin digunakan ketika anda mengakses
antarmuka web (Web GUI) IPfire.
Pada langkah selanjutnya akan tampil
menu untuk mengkonfigurasi jaringan. Bagian ini akan sedikit
membingungkan untuk user yang baru mempelajari IPFire.
Keterangan :
Current config menunjukkan interface yang digunakan saat ini. Defaultnya adalah GREEN + RED (LAN dan Internet).
Interface dalam IPFire dibagi menjadi beberapa jenis :
- GREEN (Hijau) mewakili interface dengan area aman. Dalam jaringan ini pada umumnya terdapat komputer-komputer klien yang terhubung melalui kabel. Klien dapat melakukan komunikasi data tanpa batasan.
- RED (Merah) mewakili interface yang terhubung dengan internet. Akses dari luar (internet) akan ditutup secara keseluruhan kecuali dengan izin administrator.
- BLUE (Biru) mewakili interface wireless yang memiliki kemungkinan disalahgunakan oleh penggunanya. Akses klien dijaringan ini juga ditentukan oleh kebijakan administrator.
- ORANGE (Oranye) mewakili interface untuk demilitarized zone (DMZ). Semua server seperti webserver, mailserver, samba dan lain-lainnya yang dapat diakses oleh internet berada di zona ini. DMZ melindungi server dari ancaman keamanan dari internet.
Setiap segmen jaringan diwakili oleh 1 kartu ethernet.
Pada Network configuration type kita
dapat menentukan interface apa saja yang akan kita gunakan (GREEN +
RED, GREEN + RED + ORANGE, GREEN + RED + BLUE, dan GREEN + RED + ORANGE +
BLUE).
Untuk penggunaan sebagai kantoran,
warnet, gamecenter, atau perusahaan kelas kecil sampai menengah biasanya
yang digunakan hanya GREEN + RED.
Pada menu Drivers and card assignments kita dapat menentukan kartu lan yang digunakan untuk setiap segmen warna.
- RED = LAN card yang menghubungkan internet (modem atau gateway/router) dengan IPFire.
- GREEN = LAN card yang menghubungkan IPFire dengan LAN
Contoh pengaturan card assignment adalah sebagai berikut :
Anda memiliki kartu ethernet Intel
menghubungkan IPFire ke jaringan LAN (GREEN) dan kartu ethernet Realtek
menghubungkan IPFire ke modem (RED)
Pertama, pilih “GREEN” kemudian arahkan pilihan ke “Select” kemudian arahkan ke pilihan Intel ethernet, dan tekan enter.
Kedua, pilih “RED“,
arahkan ke pilihan “Select” kemudian arahkan ke pilihan Realtek ethernet
dan tekan enter. Terakhir pilih “Done” untuk menyimpan pengaturan.
Selanjutnya pilih Address settings pada Network configuration menu.
Pertama pilih “GREEN”
kemudian akan tampil menu input untuk menentukan IP Address interface
GREEN seperti gambar berikut ini (sesuaikan IP tersebut dengan IP
address yang digunakan dalam jaringan LAN anda) :
Catatan : Saat anda merubah konfigurasi IP address kadang muncul warning, pilih “Ok” saja jika diminta mengkonfirmasi.
Selanjutnya pilih “RED” untuk menampilkan pengaturan interface yang terhubung ke internet.
Jika anda terhubung dengan gateway atau
router tersendiri (misalnya Mikrotik, Cisco, dan sejenisnya) anda dapat
memilih “Static” dan menentukan IP address untuk interface RED secara
manual.
Pilih PPP DIALUP jika IPFire terhubung
langsung dengan internet melalui modem dengan modus bridge atau
sejenisnya. Parameter untuk melakukan dial ke ISP (seperti username,
password dan sebagainya) dapat anda atur selanjutnya melalui antarmuka
web.
Jika anda memilih “Static” untuk interface RED, maka anda perlu memasukkan DNS dan gateway pada menu DNS and gateway settings.
Pilih “Done” pada Network configuration
menu untuk menyelesaikan dan menyimpan pengaturan parameter jaringan
yang telah kita buat tadi.
Selanjutnya akan tampilan pengaturan
DHCP server. Anda dapat mengaktifkan DHCP server pada IPFire untuk
memberikan parameter IP address, DNS dan leased line untuk komputer
client dibelakang IPFire. Pilih “Ok” untuk menyimpan konfigurasi DHCP.
Sampai di bagian ini, konfigurasi IPFire
sudah selesai. Dan secara otomatis IPFire akan meneruskan proses
booting sampai pada modus standby seperti layar dibawah ini :
Anda dapat login menggunakan akses dan
password root yang telah di tentukan pada konfigurasi sebelumnya. Selain
itu anda juga dapat mengakses antarmuka web IPFire untuk melakukan
konfigurasi lanjutan.
Jika terdapat kesalahan pada konfigurasi
yang anda buat, anda dapat melakukan konfigurasi ulang dengan
mengetikkan perintah “setup” (tanpa tanda kutip) pada konsol shell atau
SSH / putty.
Untuk mengakses antarmuka web, silakan
mengakses https://ip-address-ipfire:444 lewat browser anda. Pada contoh
berikut saya mengakses IPFire yang sudah terinstal dengan IP GREEN
192.168.5.1 (https://192.168.5.1:444) menggunakan Firefox.
Jangan khawatir jika tampil layar
dengan tulisan “Connection Untrusted”, hal ini disebabkan karena
sertifikat keamanan yang digenerate sendiri oleh IPFire (bukan dari
Certificate Authority resmi).
Klik “I Understand the Risks” kemudian
“Add Exception” dan “Confirm security exception” secara berurutan. Jika
prosedurnya benar maka akan tampil prompt untuk memasukkan username dan
password.
Gunakan username admin dan password admin yang sudah ditentukan pada saat konfigurasi.
Jika password dan username yang dimasukkan benar, maka akan tampil antarmuka web seperti gambar dibawah ini :
Terdapat pesan “Profile has errors” dan
ini adalah hal yang normal karena saya menggunakan interface RED dengan
modus PPPoE (PPP DIALUP) dan akan hilang dengan sendirinya jika
parameter dialup diisi dengan benar pada menu “Dialup” dan IPFire
terhubung ke internet.
Sekarang anda dapat mengatur IPFire sepenuhnya dari web interface sesuai dengan kebutuhan anda!
Berikut tampilan “manis” halaman start antarmuka IPFire dengan fitur VPN yang aktif (courtesy IPFire wiki) :