Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kelebihan FreeBSD


Mengapa menggunakan FreeBSD?
sekitar tahun 1992 dan 1993, Jordan K. Hubbard, Rod Grimes, dan Nate Williams bekerja pada proyek 386BSD dan merilis set perubahan-perubahan yang dikenal dengan “Unofficial 386BSD Patchkit.” Perawatan patchkit dirasa menemui jalan buntu sehingga suatu
mekanisme baru dibutuhkan. Ketiga author akhirnya memulai proyek baru yang dinamakan “386BSD 0.5, didalamnya termuat berbagai utiliti perbaikan (fixes) dan fungsi-fungsi lainnya sebagaimana layaknya sebuah sistem operasi riil. Sayangnya tak lama kemudian proyek tersebut terhenti. David Greenman, yang kemudian bekerja pada Walnut Creek, selanjutnya
mengusulkan sistem operasi baru berbasiskan kepada patchkit yang telah ada
dengan nama FreeBSD.
Segera setelah itu, Hubbard dikontrak Walnut Creek untuk mempersiapkan channel distribusi CDROM. Walnut Creek memberikan dukungan dengan menawarkan server dan hardware ber-bandwidth tinggi untuk mengembangkannya. CDROM pertama dari FreeBSD adalah versi 1.0, dirilis pada bulan Desember 1993. FreeBSD 2.0 dirilis bulan November 1994. Selanjutnya sebagai upgrade dan peningkatan dilakukan secara berkesinambungan dan signifikan.
Dewasa ini FreeBSD telah melahirkan rilis-rilis yang sangat stabil dan luas digunakan oleh masyarakat dunia. Yahoo!, direktori internet terbesar saat ini, mempercayakan jutaan halamannya untuk dilayani oleh sistem FreeBSD, begitu pula organisasi dan vendor-vendor besar lainnya. Berdasarkan penuturan Hubbard, sasaran utama FreeBSD Project adalah memberikan software yang dapat digunakan untuk beragam tujuan.
Barangkali apa yang menarik dari FreeBSD adalah sisi teknisnya yang simpel. Diakui bahwa program instalasi FreeBSD termasuk dalam tool instalasi Unix yang paling sederhana di antara yang lainnya. Di samping itu, system software third-party yang datang bersamanya (Port Collections) telah diadopsi NetBSD dan OpenBSD. Fitur tersebut memberikan kemudahan yang berarti bagi para user untuk menambah atau menghapus aplikasi-aplikasi sebagaimana yang mereka kehendaki. Para user cukup mengeksekusi satu baris perintah dan aplikasi-aplikasi dengan sendirinya di-download, dicek integritasnya, di-build, dan diinstall secara otomatis. Tugas-tugas administrasi sistem menjadi sangat praktis dan mudah.
Model pengembangan FreeBSD nyaris serupa dengan NetBSD maupun OpenBSD, tetapi memiliki perbedaan yang signifikan dengan development Linux. Model pengembangan FreeBSD dikelola secara profesional oleh ratusan programmer individual yang dipanggil dengan Committers. Commiters berwenang melakukan perubahan-perubahan yang dibutuhkan terhadap source official FreeBSD kapan pun juga. Penyeleksian tim Commiters diputuskan oleh
FreeBSD Core Team, yang merupakan papan direksi FreeBSD. Model pengembangan FreeBSD diarahkan untuk menciptakan produk yang stabil dan mudah digunakan. Sebagai salah satu sistem Unix yang reliabel untuk platform x86, FreeBSD harus menjaga kompatibilitas program-program sebaik mungkin di antara sistem.
FreeBSD merupakan turunan langsung (cucu) dari UNIX, dikembangkan langsung oleh The FreeBSD Project (http://www.freebsd.org) dibawah The FreeBSD Foundation (http://www.freebsdfoundation.org). Saat ini FreeBSD telah berkembang ke release 8 (release terbaru keluar rata2 setiap 7-8 bulan)
Ada beberapa pertimbangan mengapa menggunakan FreeBSD 8:
  1. dibanding Microsoft Windows Server, FreeBSD free, lebih secure, lebih stabil, lebih mudah dikonfigurasi, dan respon lebih cepat karena hanya berbasis teks
  2. dibanding Linux, FreeBSD saat ini cenderung lebih stabil dan responsif karena hanya ada 1 distribusi (hanya 1 organisasi yg berhak mengeluarkan update dari FreeBSD)
  3. semua aplikasi menggunakan source code (tar.gz) sehingga untuk menggunakannya akan dilakukan melalui metode Compile (bukan Install) sehingga hasilnya akan lebih cepat dan ringan.
  4. dibanding release FreeBSD sebelumnya, FreeeBSD 8 memiliki kelebihan :
  • IPFW2 untuk traffic shaper dan layer 1 filtering (berdasarkan MAC Address)
  • lebih reliable, lebih stabil, lebih mudah dikonfigurasi, dan lebih banyak support pada sistem hardware yg terbaru
  • FreeBSD 8 telah mengadopsi ZFS (Z File System) yang telah lama dikenal dan digunakan oleh platform Solaris
 File System di FreeBSD
Microsoft Windows
FreeBSD
Kode IDE vs. SCSI
Tidak dibedakan
“ad” untuk IDE/SATA
“da” untuk SCSI/USB-Disk
Pembagian pertama
drive
slice
Pembagian kedua
folder
partisi
Pembagian ketiga
-
mount point
Informasi ‘C:\’ di MS Windows hanya menjelaskan ‘drive’ tanpa bisa diketahui jenis interface Hard Disknya (IDE/SATA/SCSI/USB-Disk).
Sementara informasi ‘ad0s1a’ di FreeBSD dapat menjelaskan :
  • ‘ad’ : jenis interface Hard Disk adalah IDE atau SATA
  • ‘ad0’ : terhubung pada Primary Master atau SATA-0
  • ‘s1’ : menjelaskan ini adalah slice (potongan) ke-1
  • ‘s1a’ : menjelaskan ini adalah partisi ke-1 dari slice ke-1
Untuk memudahkan upgrading ke versi FreeBSD yg lebih baru, sebaiknya mountpoint yang isinya akan tetap terpakai diletakkan di hard disk terpisah, contoh /var/mail untuk mail server dan /webcache untuk proxy server.
Folder-folder (mount point) standar yang ada di FreeBSD :
/                                   : root directory
/etc                              : berisi file2 konfigurasi system
/usr/bin                       : file2 executable bawaan FreeBSD
/usr/sbin                      : file2 executable bawaan FreeBSD (dari 3rd party)
/usr/etc/rc.d                           : aplikasi bawaan FreeBSD yg dijalankan setiap boot time
/usr/home                   : home directory dari setiap user
/usr/ports                    : aplikasi 3rd party yg bisa diinstall, dibagi per kategori
/usr/ports/distfiles      : file2 installer dari suatu port
/usr/local                    : folder untuk hasil instalasi port
/usr/local/bin             : file2 executable yg berasal dari hasil instalasi port
/usr/local/etc             : berisi file2 konfigurasi port yg sudah di-install
/usr/local/etc/rc.d      : aplikasi 3rd party yg dijalankan setiap boot time
/var/log                                   : folder untuk menyimpan log file
/var/mail                     : folder untuk menyimpan email user
Untuk /usr/etc/rc.d dan /usr/local/etc/rc.d, aplikasi akan dijalankan jika pada /etc/rc.conf di-enable. Contoh isi /etc/rc.conf :
#  cat /etc/rc.conf
usbd_enable = “YES”                 (untuk mengaktifkan USB daemon)
sshd_enable = “YES”                  (untuk mengaktifkan SSH daemon)
moused_enable = “YES”            (untuk mengaktifkan mouse daemon)
firewall_enable = “YES”             (untuk mengaktifkan firewall)
apache2_enable = “YES”           (untuk mengaktifkan web service Apache2)
apache2ssl_enable = “YES”       (untuk mengaktifkan SSL untuk Apache2)
mysql_enable = “YES”                (untuk mengaktifkan database MySQL)
squid_enable = “YES”                 (untuk mengaktifkan proxy Squid)
sendmail_enable = “NONE”       (untuk menonaktifkan MTA Sendmail)
snmpd_enable = “YES”               (mengaktifkan SNMP)
Overall : FreeBSD recommended sebagai platform server, namun tidak sebagai client