Pasang Peredam All New Toyota Avanza, Sesenyap Kabin sedan
JAKARTA - Karakter kabin lapang
seperti bawaan All New Avanza (ANA), dianggap oleh sebagian pemiliknya
masih dirasa kurang nyaman, lantaran efek noise lumayan dominan ketika
mobil sedang berjalan. Mengatasi keluhan ini sudah pasti perlu treatment
khusus, seperti yang lazim dilakoni para penikmat sound quality.
Treatment khusus yang dimaksud dengan melapis sekujur permukaan interior low MPV ini pakai peredam suara. Tujuannya untuk mengurangi efek bising (noise) dari luar, sehingga kabin dapat sesenyap sedan. Hasilnya? "Ngefek banget, sekarang kalau denger musik enggak perlu pasang volume besar," jujur Leni, pemilik ANA tipe E bertransmisi otomatis.
Namun jika ingin mendapatkan kesenyapan di kabin ANA, ada
syaratnya lho.. Seperti diterapkan Ahong, "Syaratnya mesti paham bagian
mana saja yang terpenting untuk dilapis peredam," tukas instalatur
Prisma Autosound di Arteri Pondok Indah, Jaksel ini.
Paling utama, menurut Ahong, melapis seluruh permukaan lantai kabin termasuk bagian bawah dasbor (Gbr.1). Sebab ketika mobil sedang melaju, faktor road noise paling banyak terserap oleh lantai kabin. Kemudian pada panel pintu, yang ikut menyumbang efek bising cukup besar, baik dalam posisi mobil berhenti maupun berjalan.
Khusus untuk pintu-pintu termasuk backdoor serta dinding kabin, peredam sebaiknya ditempel pada permukaan dalam (Gbr.2) dan luar panel (Gbr.3). Tujuannya agar efek vibrasi dari pelat pintu sebelah luar ikut berkurang, karena getaran yang ditimbulkan ketika suara lagu terdengar juga memengaruhi tingkat kebisingan kabin.
Supaya hasilnya lebih optimal, seluruh permukaan pelat atap kabin sebaiknya juga dilapis dengan peredam (Gbr.4). Untuk melapis bagian atap kabin ini, kata Ahong, bisa juga diberi lapisan tambahan seperti lembaran alumunium foil dan busa.
Alumunium foil berperan untuk menolak hawa panas ketika mobil terjemur di kemacetan. Sedangkan busa, selain untuk memadatkan rongga plafon, fungsinya juga untuk membuat rambatan gelombang suara (sound wave) dari tiap speaker semakin stabil.
Nah, untuk biaya pemasangan peredam di ANA, Ahong mematok banderol Rp 3,5-4 juta full satu kabin. “Kalau mau sekalian pasang alumunium foil dan busa, tambah Rp 500 ribu,” kata Ahong.
sumber : (mobil.otomotifnet.com)
Treatment khusus yang dimaksud dengan melapis sekujur permukaan interior low MPV ini pakai peredam suara. Tujuannya untuk mengurangi efek bising (noise) dari luar, sehingga kabin dapat sesenyap sedan. Hasilnya? "Ngefek banget, sekarang kalau denger musik enggak perlu pasang volume besar," jujur Leni, pemilik ANA tipe E bertransmisi otomatis.
Paling utama, menurut Ahong, melapis seluruh permukaan lantai kabin termasuk bagian bawah dasbor (Gbr.1). Sebab ketika mobil sedang melaju, faktor road noise paling banyak terserap oleh lantai kabin. Kemudian pada panel pintu, yang ikut menyumbang efek bising cukup besar, baik dalam posisi mobil berhenti maupun berjalan.
Khusus untuk pintu-pintu termasuk backdoor serta dinding kabin, peredam sebaiknya ditempel pada permukaan dalam (Gbr.2) dan luar panel (Gbr.3). Tujuannya agar efek vibrasi dari pelat pintu sebelah luar ikut berkurang, karena getaran yang ditimbulkan ketika suara lagu terdengar juga memengaruhi tingkat kebisingan kabin.
Supaya hasilnya lebih optimal, seluruh permukaan pelat atap kabin sebaiknya juga dilapis dengan peredam (Gbr.4). Untuk melapis bagian atap kabin ini, kata Ahong, bisa juga diberi lapisan tambahan seperti lembaran alumunium foil dan busa.
Alumunium foil berperan untuk menolak hawa panas ketika mobil terjemur di kemacetan. Sedangkan busa, selain untuk memadatkan rongga plafon, fungsinya juga untuk membuat rambatan gelombang suara (sound wave) dari tiap speaker semakin stabil.
Nah, untuk biaya pemasangan peredam di ANA, Ahong mematok banderol Rp 3,5-4 juta full satu kabin. “Kalau mau sekalian pasang alumunium foil dan busa, tambah Rp 500 ribu,” kata Ahong.
sumber : (mobil.otomotifnet.com)