Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal insomnia, gangguan sulit tidur

Ternyata insomnia bukanlah suatu penyakit, informasi ini saya dapatkan setelah membaca keterangan lebih rinci pada id.wikipedia.org.
Menurut id.wikipedia.org, Insomnia adalah gejala kelainan dalam tidur yang berupa kesulitan untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Gejala tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun, seperti pusing kepala, badan tidak segar, kurang bergairah dan sebagainya.
Gejala dan penyebab
Insomnia bukan suatu penyakit, tetapi merupakan suatu gejala yang memiliki berbagai penyebab, seperti kelainan emosional, kelainan fisik dan pemakaian obat-obatan. Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit, pola tidur yang tidak teratur (pola hidup yang tidak sehat) atau adanya permasalahan psikologis. Kadang seseorang bisa sulit tidur hanya karena badan dan otaknya tidak lelah.
Dengan bertambahnya usia, waktu tidur cenderung berkurang. Perubahan ini, walaupun normal, sering membuat orang tua berfikir bahwa mereka tidak cukup tidur.
Pola terbangun pada dini hari lebih sering ditemukan pada usia lanjut. Beberapa orang tertidur secara normal tetapi terbangun beberapa jam kemudian dan sulit untuk tertidur kembali.
Kadang mereka tidur dalam keadaan gelisah dan merasa belum puas tidur. Terbangun pada dini hari, pada usia berapapun, merupakan pertanda dari depresi.
Orang yang pola tidurnya terganggu dapat mengalami irama tidur yang terbalik, mereka tertidur bukan pada waktunya tidur dan bangun pada saatnya tidur.
Hal ini sering terjadi sebagai akibat dari:
Jet lag (terutama jika bepergian jarak jauh).
Bekerja (banyak aktifitas yang menguras fisik atau pikiran) pada malam hari.
Sering berubah-ubah jam kerja.
Penggunaan alkohol yang berlebihan.
Efek samping obat (kadang-kadang).
Kerusakan pada otak (karena ensefalitis, stroke, penyakit Alzheimer).
Pengobatan dan pencegahan
Pengobatan insomnia tergantung kepada penyebab dan beratnya insomnia.
Orang tua yang mengalami perubahan tidur karena bertambahnya usia, biasanya tidak memerlukan pengobatan, karena perubahan tersebut adalah normal.
Penderita insomnia hendaknya tetap tenang dan santai beberapa jam sebelum waktu tidur tiba dan menciptakan suasana yang nyaman di kamar tidur; cahaya yang redup dan tidak berisik.
Jika penyebabnya adalah stres emosional, diberikan obat untuk mengurangi stres. Jika penyebabnya adalah depresi, diberikan obat anti-depresi. Karena stress dan depresi adalah dua hal yang berbeda.
Jika gangguan tidur berhubungan dengan aktivitas normal penderita dan penderita merasa sehat, bisa diberikan obat tidur untuk sementara waktu. Alternatif lain untuk mengatasi insomnia tanpa obat-obatan adalah dengan terapi hipnosis atau hipnoterapy.
Hasil survei mengenai Insomnia
Sebuah survei mengenai insomnia di Amerika yang dilakukan oleh American Cancer Society, ternyata dari 1,1 juta penduduk di Amerika ditemukan hasil sebagai berikut :
  • Orang yang tidur sekitar 7 jam setiap malam memiliki tingkat kematian terendah.
  • Orang yang tidur kurang dari 6 jam atau lebih dari 8 jam , lebih tinggi tingkat kematiannya.
  • Tidur selama 8,5 jam atau lebih setiap malam dapat meningkatkan angka kematian sebesar 15%.
  • Insomnia kronistidur kurang dari 3,5 jam (wanita) dan 4,5 jam (laki-laki) juga dapat menyebabkan kenaikan sebesar 15% tingkat kematian.
  • Penggunaan pil tidur juga berkaitan dengan peningkatan angka kematian.
Untuk menciptakan tidur yang berkualitas, anda dapat melihat lebih lengkap pada artikel “Tidur berkualitas dengan resep sederhana“. Simak juga informasi lain tentang ” pentingnya tidur berkualitas pada otak “.
Semoga bermanfaat …
Literature : id.wikipedia.org/wiki/Insomnia